Faldi Adisajana (23) sukses berbisnis dengan memanfaatkan lumut. Pemuda asli Bandung tersebut membuat boneka dari lumut dan berbagai dekorasi dengan media tanaman yang hidup di udara lembab tersebut.
Bisnis itu beromzet Rp30 juta hingga Rp50 juta per bulan. Guna memasarkan produknya, Faldi membawa nama bendera perusahaan Planter Craft. Perusahaan itu resmi didirkan pada pertengahan 2015 lalu.
Ternyata membangun bisnis hingga beromzet puluhan juta per bulan itu tidak mudah, banyak upaya harus dilakukan untuk menggapainya. Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) tersebut menceritakan perihnya mengembangkan usaha hingga saat ini.
Salah satunya ketika awal melakukan percobaan sempat ditentang orangtua Faldi. "Waktu pertama dibilang ngapain kotor-kotoran," ujar Faldi saat berbincang denganMoney.id di kawasa ICE Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang.
Bisnis itu beromzet Rp30 juta hingga Rp50 juta per bulan. Guna memasarkan produknya, Faldi membawa nama bendera perusahaan Planter Craft. Perusahaan itu resmi didirkan pada pertengahan 2015 lalu.
Ternyata membangun bisnis hingga beromzet puluhan juta per bulan itu tidak mudah, banyak upaya harus dilakukan untuk menggapainya. Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) tersebut menceritakan perihnya mengembangkan usaha hingga saat ini.
Salah satunya ketika awal melakukan percobaan sempat ditentang orangtua Faldi. "Waktu pertama dibilang ngapain kotor-kotoran," ujar Faldi saat berbincang denganMoney.id di kawasa ICE Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang.
Memang saat itu menurut Faldi, halaman rumah tinggalnya setiap hari berantakan gara-gara membuat boneka lumut. Itulah alasan orantuanya melarang. Namun, semangatnya tidak luntur, malahan semakin menjadi-jadi.
Pemuda berperawakan kurus hitam manis tersebut berusaha membuktikan kepada orangtuanya, bahwa apa yang dilakukannya akan membuahkan hasil. "Saya sering ikut lomba dan berbagai even pameran," tuturnya.
Lomba pertama yang diikuti Planter Craft dengan produk bola lumutnya, adalah perlombaan intern di kampus Unpad. "Namanya program Mahasiswa Wirausaha," jelas dia. Saat itu pula produk buatan Faldi mendapatkan apresiasi dari orang lain.
Hal tersebut membuatnya semakin bersemangat, meski hanya digawangi lima orang, namun Planter Craft bisa menyabet berbagai kejuaraan di bidang wirausaha. Nama Faldi dan kawan-kawan semakin melambung. "Akhirnya kedua orangtua saya mendukung," ujarnya.
Berkat berbagai keberhasilan tersebut, imbasnya tidak hanya itu, tetapi banyak orang yang meminta dekorasi menggunakan media lumut, baik itu di cafe apartemen dan berbagai acara dalam maupun luar negeri.
Terakhir, beberapa pekan lalu produk Planter Craft sudah terbang ke Korea Selatan. Mereka mengikuti pameran agri bisnis di negara berjuluk negeri ginseng itu.
Namun untuk meraih semua itu tidak mudah, dia harus meluangkan banyak waktu untuk bisnisnya, bahkan terpaksa harus tidak mengikuti beberapa mata kuliah di kampus. Tetapi meski demikian, Faldi sangat yakin kuliahnya tidak terbengkalai.
"Kalau dosen semuanya mendukung, jadi tidak masalah," imbuhnya. Dengan berbagai pengorbanan dan perjuangan tersebut, kini produk-produk Planter Craft kerap mejeng di beberapa mal di elite Bandung dan Jakarta. (money.id)
Pemuda berperawakan kurus hitam manis tersebut berusaha membuktikan kepada orangtuanya, bahwa apa yang dilakukannya akan membuahkan hasil. "Saya sering ikut lomba dan berbagai even pameran," tuturnya.
Lomba pertama yang diikuti Planter Craft dengan produk bola lumutnya, adalah perlombaan intern di kampus Unpad. "Namanya program Mahasiswa Wirausaha," jelas dia. Saat itu pula produk buatan Faldi mendapatkan apresiasi dari orang lain.
Hal tersebut membuatnya semakin bersemangat, meski hanya digawangi lima orang, namun Planter Craft bisa menyabet berbagai kejuaraan di bidang wirausaha. Nama Faldi dan kawan-kawan semakin melambung. "Akhirnya kedua orangtua saya mendukung," ujarnya.
Berkat berbagai keberhasilan tersebut, imbasnya tidak hanya itu, tetapi banyak orang yang meminta dekorasi menggunakan media lumut, baik itu di cafe apartemen dan berbagai acara dalam maupun luar negeri.
Terakhir, beberapa pekan lalu produk Planter Craft sudah terbang ke Korea Selatan. Mereka mengikuti pameran agri bisnis di negara berjuluk negeri ginseng itu.
Namun untuk meraih semua itu tidak mudah, dia harus meluangkan banyak waktu untuk bisnisnya, bahkan terpaksa harus tidak mengikuti beberapa mata kuliah di kampus. Tetapi meski demikian, Faldi sangat yakin kuliahnya tidak terbengkalai.
"Kalau dosen semuanya mendukung, jadi tidak masalah," imbuhnya. Dengan berbagai pengorbanan dan perjuangan tersebut, kini produk-produk Planter Craft kerap mejeng di beberapa mal di elite Bandung dan Jakarta. (money.id)