1.1 Persamaan Skripsi, Tesis dan Disertasi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil
penelitian dan/atau percobaan yang disusun oleh mahasiswa di bawah bimbingan
dosen pembimbing skripsi dan dipertanggung-jawabkan dalam suatu Sidang Ujian
Akhir Program untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan strata
satu (S1). Skripsi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian
untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi menjadi salah satu pembeda antara
jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).
Tesis adalah salah satu karya ilmiah tertulis
yang disusun mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris
untuk dijadikan bahan kajian akademis. Tesis adalah pernyataan atau teori yang
didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupakan hasil dari studi
yang sistematis atas masalah, tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan
pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Tesis
adalah karya ilmiah yang disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S2.
Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk
jenjang pendidikan S3 yang berupaya menciptakan suatu teori baru dengan menguji
hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang sudah ada. Disertasi berupa
paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen.
1.2 Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi
Secara umum, perbedaan
antara skripsi, tesis, dan disertasi dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek
kuantitatif dan aspek kualitatif. Dari aspek kuantitatif, secara literal dapat
dikatakan bahwa disertasi lebih berat bobot akademisnya daripada tesis dan
tesis lebih berat bobot akademisnya daripada skripsi. Ketentuan ini hanya dapat
diberlakukan untuk jenis karya ilmiah yang sama (sama-sama hasil penelitian
kuantitatif atau sama-sama hasil penelitian kualitatif; dan dalam bidang studi
yang sama pula (misalnya sama-sama tentang bahasa atau sama-sama tentang
ekonomi). Artinya, disertasi mencakup bahasan yang lebih luas daripada tesis,
dan tesis mencakup bahasan yang lebih luas atau lebih dalam daripada skripsi.
Namun ukuran kuantitas ini tidak dapat diberlakukan jika skripsi, tesis, dan
disertasi dibanding-bandingkan antarbidang studi atau antarjenis penelitian.
Oleh karena itu perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi biasanya tidak hanya
dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak dilihat dari aspek
kualitatif.
Pada dasarnya,
aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi, tesis, dan disertasi dapat
dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk dikemukakan secara
operasional. Berikut dikemukakan aspek-aspek yang dapat membedakan skripsi,
tesis, dan disertasi, terutama yang merupakan hasil penelitian kuantitatif.
1.
Aspek Permasalahan
Penulis disertasi
dituntut untuk mengarahkan permasalahan yang dibahas dalam disertasinya agar
temuannya dapat memberikan sumbangan “asli” bagi ilmu pengetahuan, sedangkan
penulis tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan sumbangan
bagi ilmu pengetahuan. Sumbangan yang demikian itu tidak dituntut dari penulis
skripsi.
Identifikasi masalah
untuk skripsi dapat didasarkan atas informasi dari koran, majalah, buku,
jurnal, laporan penelitian, seminar, atau keadaan lapangan, akan tetapi
identifikasi masalah untuk tesis—terlebih lagi untuk disertasi—perlu didasarkan
atas teori-teori yang berasal dari sejumlah hipotesis yang telah teruji.
Masalah yang dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah-masalah yang bersifat
penerapan ilmu, sedangkan dalam tesis dan disertasi harus cenderung ke arah
pengembangan ilmu.
2.
Aspek Kajian Pustaka
Dalam mengemukakan hasil
kajian pustaka, penulis skripsi hanya diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan
antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian lain dengan topik
yang sama. Penulis tesis tidak hanya diharapkan mengemukakan keterkaitannya
saja, tetapi juga harus menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan antara
penelitiannya dengan penelitian lain yang sejenis. Penulis disertasi diharapkan
dapat (a) mengidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang sedang dilakukan
dalam konteks permasalahan yang lebih luas, (b) mengemukakan pendapat
pribadinya setiap kali membahas hasil-hasil penelitian lain yang dikajinya, (c)
menggunakan kepustakaan dari disiplin ilmu lain yang dapat memberikan implikasi
terhadap penelitian yang dilakukan, dan (d) memaparkan hasil pustakanya dalam
kerangka berpikir yang konseptual dengan cara yang sistematis.
Pustaka yang dijadikan
sumber acuan dalam kajian pustaka pada skripsi seyogyanya menggunakan sumber
primer dan dapat juga menggunakan sumber sekunder, namun pustaka yang menjadi
bahan acuan dalam tesis diharapkan berasal dari sumber-sumber primer
(hasil-hasil penelitian dalam laporan penelitian, seminar hasil penelitian, dan
jurnal-jurnal penelitian). Untuk disertasi, penggunaan sumber primer merupakan
keharusan.
3.
Aspek Metodologi Penelitian
Penulis skripsi dituntut
untuk menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk memperoleh data penelitian
secara akurat dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang valid. Bagi
penulis tesis, penyebutan adanya upaya saja tidak cukup. Dia harus menyertakan
bukti-bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk menyatakan bahwa instrumen
pengumpul data yang digunakan cukup valid. Bagi penulis disertasi, bukti-bukti validitas
instrumen pengumpul data harus dapat diterima sebagai bukti-bukti yang tepat.
Dalam skripsi,
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data tidak
harus dikemukakan, sedangkan dalam tesis dan terlebih lagi dalam disertasi penyimpangan
yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data harus dikemukakan, beserta
alasan-alasannya, sejauh mana penyimpangan tersebut, dan sejauh mana
penyimpangan tersebut masih dapat ditoleransi.
Asumsi-asumsi yang
dikemukakan dalam skripsi tidak harus diverifikasi dan tidak harus disebutkan
keterbatasan keberlakuannya, sedangkan asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam
tesis, terlebih lagi dalam disertasi, harus diusahakan verifikasinya dan juga
harus dikemukakan keterbatasan keberlakuannya.
Dalam penelitian
kuantitatif, skripsi dapat mencakup satu variabel saja, tesis dua variabel atau
lebih, sedangkan disertasi harus mencakup lebih dari dua variabel. Namun
kriteria ini harus disesuaikan dengan permasalahan yang dikaji. Dalam
penelitian kualitatif, skripsi dapat ditulis berdasarkan studi kasus tunggal
dan dalam satu lokasi saja, sedangkan tesis dan terutama disertasi seyogyanya
didasarkan pada studi multikasus dan multisitus.
4.
Aspek Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang
dipaparkan dalam kesimpulan skripsi harus didukung oleh data yang diperoleh
dari penelitian yang dilakukan. Dalam tesis dan disertasi, hasil penelitian
yang dikemukakan, selain didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang
dilakukan, juga harus dibandingkan dengan hasil penelitian lain yang sejenis.
Oleh karena itu dalam tesis dan disertasi perlu ada bab tersendiri yang
menyajikan pembahasan hasil penelitian. Bab yang berisi pembahasan hasil
penelitian diletakkan sesudah bab yang berisi sajian hasil analisis data,
sebelum bab yang berisi kesimpulan dan saran.
Pengajuan saran pada
bagian akhir skripsi tidak harus dilengkapi dengan argumentasi yang didukung
oleh hasil penelitian, sedangkan saran-saran yang dikemukakan dalam tesis dan
disertasi harus dilengkapi dengan argumentasi yang didukung oleh hasil-hasil
penelitian yang telah dilakukan.
Hasil penelitian skripsi
yang ditulis dalam bentuk artikel hendaknya diarahkan untuk dapat diterbitkan
dalam jurnal ilmiah yang bermutu, sedangkan hasil penelitian tesis dan
disertasi harus memenuhi kualifikasi layak terbit dalam jurnal ilmiah yang
bermutu.
5.
Aspek Kemandirian
Selain didasarkan pada
keempat aspek tersebut, skripsi, tesis, dan disertasi juga dapat dibedakan
berdasarkan tingkat kemandirian mahasiswa dalam proses pelaksanaan penelitian
dan penulisan naskah karya ilmiah. Secara umum dapat dinyatakan bahwa proses
penelitian dan penulisan disertasi lebih mandiri daripada tesis, dan proses
penelitian dan penulisan tesis lebih mandiri daripada skripsi. Secara
kuantitatif dapat diilustrasikan sebagai berikut. Untuk disertasi kira-kira 90%
dari naskah tersebut adalah karya asli mahasiswa penulisnya, sedangkan sisanya
(10%) merupakan cerminan dari bantuan, bimbingan, serta arahan para dosen
pembimbing. Untuk tesis, persentase karya asli mahasiswa bisa lebih kecil
daripada disertasi; dan untuk skripsi, persentase karya asli mahasiswa bisa
lebih kecil daripada tesis.
http://yogarananda.wordpress.com/2012/11/23/perbedaan-skripsitesis-dan-disertasi/
http://lengkapskripsi.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-perbedaan-skripsi-tesis.html
http://imazshare.wordpress.com/
brotowijoyo,mukayat d.penulisan karya
ilmiah.1993.jakarta:akademiku persindo
0 komentar:
Post a Comment